Sekelibat Temu, Anak Ayah Kandungku


Haiii...
Aku kembali disini, 
cukup lama aku menanggalkan Blog Pribadiku ini selama dua tahun,
Aku ingin kembali menulis.....
Aku ingin mengangkat penaku disini, pena kehidupanku...
Ijinkan aku menulis kembali,



2016 - 2017
Hidupku menuai beragam warna sendu sembab
Aku Ingin kembali menulis disini...
Aku ingin menceritakan sekelibat imaji nyata transformasi massa tumbuh kembangku,
Ijinkan aku kembali menulis dengan imaji-imaji di fikiran yang berhalulalang inginkan menghimpun kembali akan coba hidup yang lalu datang.... 

------------------------------------------------------

  
Sekelibat Temu, Anak Ayah Kandungku....
 08.03.2018

Hatiku sudah kuat tatkala melihat dia untuk pertamanya,

kedua bola mata kami bertatap seraya tangan kami bersanding tuk berjabat.

Meski miris memang bila ditelisik masa kelam diri sendiri, mengiba...
Dahulu kala, dimasa kecilku kini bertandang menuju dewasa usiaku 24 tahun.

 

Senyum tipisku menguak tajam kepada paras wajahnya dan keelokan tubuhnya.

Aku turut andil menyelidiki rupa cantik, anak Ayah kandungku...


Berjilbab oranye, dress jeans berwarna navy dengan aksen warna-warni corak bunga bermekaran... 

Hingga aku pikir sandang yang ia pakai turut andil mengutarakan isyarat hidupnya sangat bahagia, nan berlaku pamer dirinya bersama Ayah kandungku.

Oh!
Maaf, niatanku datang kesini hanyalah melayat nenekku, ibu dari Ayah kandungku..
Aku tak mengerti dan tak melulu peduli perihal statusnya di keluarga besar Ayah kandungku... mungkin dia termasuk cucu dan anggota dari keluarga besar Ayah kandungku, bisa dikata demikian? Rupanya beberapa bukti sudah terlihat aktif, salah satunya ia dan wanita itu ikut serta melayat nenekku.

Detik berputar,

Aku terngiang, seketika mengingatnya
Betapa imajiku berputar-putar bebas, akan pesonanya mengibaskan sudah kasih sayang seorang Ayah kandungku, direnggut begitu akan kelahirannya dari rahim wanita lain.

Dia tak berdosa,
Buah cinta kedua insan yang dilahirkannya, tak pernah aku rasa dia berdosa... hanyalah kedua insanlah yang perlulah berdosa.

Namun, aku kembali bertanya-tanya seketika saja jabat tangan singkat itu berlalu.
Sudahlah, lupakan sejenak. Aku tak akan memperdulikan... Aku mengingat akan kuasa Tuhan mengajarkan hambaNya untuk belajar ikhlas.
Benar aku ikhlas, benar sudah tanyakan lagi lah hatiku benar ikhlas..

Keikhlasan ini mendewasakanku, untuk menganggapnya didunia ini.
Meski ia dilahirkan akan proses berzina, dirahim. Bukan Ibu kandungku...
Namun ia tercipta dari salah satu sperma aktif yang fasih menempel dan membentuk fase kehidupan didunia, dimiliki Ayah kandungku.

Hingga kini ia sudah lincah duduk dibangku perguruan tinggi negeri, yang notabene dibangga-banggakan Ayah Kandungku,. Meski perjalanan hidupnya sangat asyik ditelisik karena keikutsertaan kasih sayang Ayah kandungku, diperolehnya begitu saja. 


Menarik, ia tumbuh dewasa dengan sorot mata dan nasihat-nasihat dari Ayah kandungku. 


Bilamana dibandingkan, sudah...
tak usah melulu,
menunggulah waktu, hingga aku kembali disini...

meneruskan cerita-cerita hingga kalian petiklah hidup yang bermakna,
 


Aku Ingin Kembali Menulis..

0 komentar:

Posting Komentar

[ terimakasih, sudah membaca seikat kalimat...]