poem...poem...poem...penganggur


"Aksara-aksara gerogoti saja di otak, agar aku bisa dengan seksama mengukir kata prakata.... menjadi kalimat. Hingga pemerolehan kepuasan dapat membinasakan asa dan rasa, jadikan pelipur lara hati... terhadap jebak-jebak sendiri yang turut andil mengayomi......"








usai wisuda,
"Kembali ke kandang, berkutat pada rutinitas monoton karena panggilan kerja tak kunjung datang. entah sampai kapan waktu itu akan datang, membayang....
Perihal jawaban hanya Ilahi- lah yang menentukan, tenanglah tenang....Peluklah RabbMu, agar Ia memberimu secuil inginmu yang kini membendung.
Percayalah lentera-lentera ilahi menghiasi cercahan harapmu, semoga dan disemogakan...
Meski lama-lah yang dirasa akan sebuah keputus asaan, akan kenestapaan harap, tetap lah ikhtiar pantang menyerah!" [ 27.04.2018 ]
"Untuk kesekian kalinya, ku lelah menjadi pelaku dalam cerita hidupnya berwujud curhatan runtun.... Mengertilah tidak semua insan "enggan" untuk mendengarkan keluh kesah hidupmu padasetiap massa... Terlebih balada hidupmu yang bertahun-tahun tak kunjung menuai penyelesaian..." [ 25.03.2018 ]




[ 01.01.2018 ] Penghujung awal tahun 2018...
"Carilah pekerjaan sesuai dengan keinginan, minat, passion, tekad, bakat dan campur tangan Allah... Bukan perihal saran insan yang inginkan kamu tetap tinggal pada tempat metamorfosismu, dan juga bukan karena halulalang yang menitikberatkan satu insan ditempat... kamu bukan mengabdinya"

"Jika sakit hatilah bermuara rasa pada satu insan, maka saudara kandungnya-lah mengikutsertakan. Ketersakitan yang kau beri, kelak akan cipta bom waktu untuk pembalasan akan sebuah karma...
Bukan menyumpahi akan sumpah serapah yang kami ucap... Namun hukum alam-lah yang berhak menjadi saksi akan rasa perih yang kau tegukkan disetiap detik. Kala satu atap bersama..."

"Campur tanganmu takkan menggubahnya menjadi diriku inginkan. Lekuk suara padu padan mimikmu, takkan aku telan begitu saja. Hidup bolehlah ku dan kau saling tau. Namun.... keintimanku dan kau bukan menjadi bala ukur untuk mengetahui suatu perkara hidupku.... sebegitu sebaliknya..."


[ Mei, Wish.... ]
"Tuhan ikut andil akan jingga yang menetap pada senja, hingga romantisnya menjadi sepasang yang dinanti setiap insan... Tuhan ikut serta membaurkan akan sebuah rasa kasih dan sayang, hingga kedua insan digubahnya menjadi sepasang halal untuk menuai keberkahan hidup..... Tuhan selalu bersama hamba-hambaNya yang sepersekian detik berjuang sembari bersujud, akan sebuah perjuangan teruntuk masa depan yang (katakan) gemilang..."

0 komentar:

Posting Komentar

[ terimakasih, sudah membaca seikat kalimat...]