legendaris, sagon Mewaris!

 SRAGEN  Masih seputar kue tradisional (21/2) yang seakan-akan tiada habisnya untuk dibahas, karena negeri kita yang tercinta ini memiliki beraneka jenis kue tradisional dari Sabang sampai Meuroke yang hampir setiap daerah memiliki kue khas tradisional masing-masing. Termasuk kue tradisional yang sangat populer dari jaman dahulu hingga sekarang kue yang bernama sagon bakar atau sagon panggang atau rangin ini terbuat dari tepung beras ketan dan kelapa menjadi santapan yang nikmat juga gurih, kue ini biasa ditemui diberbagai daerah pulau Jawa dan Sumatera dengan berbagai variasi, bentuk dan juga rasa yang berbeda. Misalnya kue Rangi, yang khas dimiliki oleh masyarakat Betawi. 
Bentuk dan cara pembuatan hampir sama, menggunakan dasar utama berupa kelapa parut dan tepung ketan. Namun yang berbeda yakni cara penyajiannya, kue Rangi disajikan dengan tambahan gula jawa cair diatasnya.  Nama kue sagon ini berasal dari pemakaian tepung sagu sebagai salah satu bahan utama kuenya, dengan memiliki cita rasa yang enak di lidah, manis, gurih serta aromanya yang wangi. Kue sagon ini selain dinikmati sebagai camilan teman minum teh atau kopi, juga bisa disuguhkan sebagai kue kering saat hari raya, resepsi pernikahan dan sebagainya.
Kue Sagon mampu bersaing sebagai jajanan tradisional klasik dan mendunia, kue legendaris kini mampu berpindah kekota sebagai oleh-oleh saat mudik kekampung halaman seperti Purworejo Jawa Tengah sudah menjadi ciri khas sagon, dan juga dihari-hari biasa ditoko-toko yang menjajakan kue tradisional lebaran. Namun tidak perlu jauh-jauh untuk menikmati kue legendaris ini, desa Dempul RT 19/ RW 03 Ngembat Padas, Gemolong, Sragen Jawa Tengah ini, masih bertahan ditengah kemajuan zaman yang semakin modern.
Sejak tahun 1990, Ibu Sunipah (pendiri pertama) secara turun temurun masih bertahan dan juga masih banjir pesanan, terbukti sudah bisnis kue Sagon yang akhirnya dikelola generasi kedua Ibu Karti Giyono ini, selanjutnya akan dikelola lagi oleh generasi ketiga anaknya bernama Mbak Menik. Berawal dari kesukaan beliau (Ibu Sunipah) akan kue-kue tradisional dengan pengelolaan yang sekarang masih setia menggunakan kayu bakar, bisnis Kue Sagon ini masih tetap bertahan. “Saya setiap hari menerima berbagai macam pesanan, kue Sagon setiap hari saya ada pesanan, biasanya pesanan kue Sagon untuk acara resepsi pernikahan dan oleh-oleh untuk saudara diluar kota”, tutur Ibu Karti Giyono sembari membungkus kue Sagon pesanannya.  Selain kue Sagon, beliau juga menerima pesanan kue tradisional lainnya seperti Tape ketan hijau bungkus daun gayam, jenang, wajik, jadah, sosis dan lain sebagainya.

CARA MEMBUAT KUE SAGON PANGGANG
BAHAN
1.      Tepung Rose Brand ½ kilogram
2.      Tepung Ketan ½ kilogram
3.      Kelapa parut 2 buah
4.      Gula pasir ½ kilogram atau secukupnya
5.      Garam secukupnya
6.      Vanilli
7.      Margarin

CARA PEMBUATAN
1.      Tepung Rose Brand, tepung ketan, dan kelapa, dicampur menjadi satu (jangan terlalu mengental) sebaiknya saat mencampur menggunakan tangan (dalam keadaan bersih) agar lebih menghasilkan kue Sagon yang baik.
2.      Kemudian tambahkan gula pasir sesuai selera, dan masukkan vanilli agar lebih harum kue yang dihasilkan.
3.      Siapkan cetakan yang sebelumnya sudah dioleskan sedikit margarin, cetakan yang digunakan yang terbuat dari tembaga.

     Kemudian masukkan adonan kecetakan yang sudah dipanaskan sebelumnya, tunggu hingga kue benar-benar matang dan kering, juga harum. Setelah kering dicongkel menggunakan japitan secara perlahan, sajikan. Demikian cara membuat kue Sagon tradisional yang sudah menjadi warisan legendaris Ibu Karti Giyono.





0 komentar:

Posting Komentar

[ terimakasih, sudah membaca seikat kalimat...]