Hunting kota Klaten, perjalanan asyik, harga irit



Assalamu’alaykum kawan-kawanku semua!
Terutama pembaca blog setia (mantan) mahasiswi korban PHP!
Kali ini sekali-kali hunting dikota Klaten yang julukannya klaten bersinar, anyway kota ini banyak banget segudang view tempat yang wajib kalian datangi! Biar enggak dibilang mainstream sih.. so makanya datang kesini.. sebelum datang ke Klaten, wajib banget kalian liat-liat take  foto dan kisah kasih perjalanan aku! So jangan iri yaa.. cekidot!
Kamis 01 Mei 2015 tepat kalender berwarna merah kami berencana hunting kekota Klaten dengan bermodalkan utama seorang tukang mbolang yakni GPS! Karena penting banget buat kalian yang malu-malu kucing buat nanya masyarakat sekitar, meski pada akhirnya ‘tanya langsung’ atau ‘nuwun sewu’ ke masyarakat sekitar. Kunjungan pertama nih yang lumayan parah muter-muter empat kali alun-alun Klaten gegara gps yang enggak jelas nunjukin arah akhirnya nonjokkin urat malu kami! (sebut saja kami, aku, Aseh, Titik dan Aisah).
Dijalan aspal kota Klaten yang cukup rame (karena tanggal merah) kami berempat memacu motor menuju tempat gereja Semangkak! Sepanjang perjalanan memang terkesan aneh karena muter-muter alun-alun empat kali, pada awalnya kami muter dua kali. Karena keputus asaan kami, akhirnya kami ‘bertanya’ masyarakat sekitar, gelak tawa dan canda mewarnai perjalanan yang memenatkan itu. Rasa tidak sabar pun semakin menggebu ketika kami hampir sampai. Namun, seketika hening ketika yang kami cari bukanlah tempat yang diinginkan! Akhirnya kami bertanya (lagi) untuk memastikan bahwasannya tempat ini salah. Benar adanya, selama ini kami bertanya “gereja Semangkak” namun dibenak seorang ibu pedagang buah tersemat “gereja Maria Sumpta” yang arsitecture bangunannya berbeda dari tujuan kami. Sebenarnya tidak salah ibu “pedagang buah” memberi route dilokasi Gereja Maria Sumpta merupakan gereja tempat beribadah, tetapi gereja yang kami maksud yakni gereja tempat persemayaman jenazah. Kedua penamaan gereja tersebut sama benarnya, namun lebih detail dinamai “Gereja Tempat Persemayaman Jenazah-Semangkak”.
Akhirnya perjalanan panjang yang memenatkan itu dapat terlunaskan dengan sajian arsitecture bangunan yang sangat menakjubkan! Pertama kali masuk, kami disuguhi tempat permakaman umat Kristen yang terbilang cukup luas, dari arah gereja maria sumpta kami belok kanan melewati gang kecil yang disamping tempat permakaman tercium aroma-aroma pertenakan hewan babi tidak menghentikan tekad kami menuju gereja persemayaman jenazah Semangkak!
Pemandangan yang disajikan meluluh lantahkan keringat kami, tempat ini memang indah bangunannya, berbentuk persegi menjulang tinggi dan ditengahnya terdapat salib, tidak lupa ketelitian yang kami lihat yakni warna tembok terhiaskan menambah kesererasian bangunan ini. Tempat ini masih terbilang masih sepi, banyak orang awam belum tahu menahu tempat ini. Nah.. soal harga tiket masuk? Tentunya masih free, bukankah wisata yang paling irit adalah wisata anti mainstream?
Kami merasa puas ketika diijinkan masuk kedalam gereja tersebut, disana kami disuguhkan (lagi) arsitecture yang khas, ornament-ornament khas gereja dan patung Jesus menambah kesan puas kami.. inilah pengalaman pertama saya (pribadi) bisa masuk kegereja!

Next, setelah puas potret memotret tempat pertama. Kami langsung berburu tempat kedua yakni “Hutan Kamboja” what hutan? Dibenak kami merasa ngilu mendengar kata hutan yang identik dengan suasana dan tempat yang ‘seram’! tetapi semua itu sudah kami hapuskan! 




Dua motor kami, memacu menuju tempat kedua! Tidak lupa gps yang setia menemani kami lebih dari gebetan! Hahaha.. hutan Kamboja sangat mudah ditemukan! Sekali lagi kami ritual muter alun-alun Klaten, dari arah alun-alun kami terus melaju sesuai dengan permintaan sang gps! Hanya berpatokan kantor PDAM Kota Klaten kami berhasil melalui kebingungan kami. Ternyata apa yang didapat? Hanya sepetak tanaman Kamboja, tak ayal menjawab benak kami mengenai nama hutan kamboja! Melihat view tanaman kamboja yang menjulang tinggi, akar-akar yang tersemat ditanah, dan wewangian khas bunga kamboja berhasil melelahkan hati kami yang haus akan hiburan sebagai mahasiswa (curcol). So far kami hanya membayar uang seribu rupiah untuk mengamankan motor kami kepenjual HIK! Selanjutnya kami memulai mengabadikan moment ini dengan memotret! Setelah berhasil menjelajah kawasan kamboja, kami mulai mengistirahatkan sejenak urat-urat kami, berhenti sejenak untuk menjalankan sholat dzuhur kemudian mengisi perut yang melonjak meminta diisi! Syukur alhamdulillah nikmat sekali wisata murah meriah ini.




Selanjutnya kami menuju  tempat losmbako, lumayan dekat dengan hutan kamboja. Dari arah hutan kamboja lurus kekanan, masuk kepemukiman penduduk dengan tegur sapa ‘monggo’ kemudian ada pertigaan belok kekanan, kami terus memacu kendaraan yang sangat berjasa menghantarkan kami ketempat sesuka hati kami, setelah sekian berapa ratus meter yang membuat kami lupa menghitung jarak dan waktu. Kami tercengang akan pemandangan yang disajikan Tuhan untuk hambaNya, benar adanya tempat losmbako memang indah! Tempat ini merupakan budidaya tanaman mbako (untuk rokok) yang dibuat natural oleh racikan penduduk sekitar yang setia bekerja mengais rejeki untuk mencukupi hidup. Tempat ini bukan hanya menyajikan satu saja, namun berbagai bentuk yang rumah mbako berwarna plastik hitam seperti yang saya sajikan, warna putih yang, dan adapula hanya kayu saja (masih dalam tahap pembangunan). 
Hunting kota Klaten bersinar selama satu hari membuat kami puas, terlebih didekat PMI Klaten, ada taman lampion sebagai penutup perjalanan kami, puas? Tidak, masih banyak tempat yang wajib didatangi dikota Klaten ini, lain hari kami akan berkunjung lagi.






Nama              : TETY PERMANA SAPUTRI
NIM                : A 310120045
KELAS          : 6 A
 
 

1 komentar:

[ terimakasih, sudah membaca seikat kalimat...]