SUKOHARJO
– menjelajahi eksotisme daerah, khususnya
Sukoharjo sebagai salah satu kabupaten provinsi Jawa Tengah ini cukup terkenal
di Indonesia, sebagai sentra penghasil produk jamu atau obat tradisional yang
disediakan secara tradisonal yang komposisiya dari bagian tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan,
kulit batang dan sebagainya yang menjadi penyusun jamu, biasanya terasa pahit
dan dikonsumsi secara turun temurun oleh masyarakat karena berbagai macam
khasiat dan manfaat yang dihasilkan baik untuk kesehatan. Dari banyaknya
pedangang jamu tradisional di kabupaten Sukoharjo, maka didirikanlah patung
identitas Sukoharjo yaitu patung Jamu Gendong yang nampak didaerah Bulakrejo
sebagai ciri khas kota Sukoharjo, patung ini menggambarkan seorang petani dan
seorang penjual jamu gendong diberbagai kota besar.
Tetapi
bukan hanya jamu saja!
Untuk
itu travellingirit ala mahasiswa,
mengajak sobat berkeliling kota Sukoharjo yang berbatasan dikota Solo ini,
tentunya untuk mencari tempat-tempat kece yang dapat dijadikan tempat plesiran yang oke dan menghilangkan
kepenatan yang ada.
Untuk
memperdalam akan kecintaan kota Sukoharjo ini, memiliki slogan MAKMUR yang
merupakan akronim dari Maju Aman Konstitusional Maju Unggul Rapi. Nah.. slogan
ini menjadi cerminan sebagian besar masyarakat yang tinggal disana terkenal
ramah serta memiliki kondisi lingkungan yang aman. Kurang apalagi? Selain
masyarakat sehat karena mengkonsumsi jamu, serta penghasil jamu dan juga
memiliki kota yang MAKMUR nan aman.
Jamu
dan slogan makmur ini, akan menjadi bertambah daya tarik lagi akan eksotisme
alam yang dimiliki Sukoharjo ini. Perjalanan pertama akan menapaki Gunung
Sepikul, didesa Gentan kecamatan Bulu kabupaten Sukoharjo.
Pukul
08.00 kami berangkat dari Solo-kampus UMS, lagi-lagi dengan bermodalkan GPS
alhasil perjalanan sampai ditempat tujuan, untuk rute atau arahnya berpatokan
dengan wisata batu seribu, hanya berbeda arah sedikit (bisa tanya warga
sekitar). Kemudian persiapan kami lakukan, meski terbilang tidak terlalu tinggi
akan baiknya diperlukan streeching
atau pemanasan dan juga menitipkan sepeda motor dirumah warga sekitar.
Meski
pada mulanya, kami kesulitan menentukan arah untuk menuju keatas karena jalan
masih belum terbentuk dan juga melewati kebun yang lumayan luas. Alhasil kami
berupaya mengingat ingat rutenya, meski selama perjalanan banyak ranting
dedaunan dan juga duri menusuk dikulit kami. Perjalanan tampak melelahkan
selama menelusuri, memanjat diperlukan konsentrasi yang cukup tinggi untuk mencapai
puncak! Kurang lebih 30 menit kami tempuh, sudah menunjukkan pukul sepuluh pertanda
terik matahari mulai menampakkansenyengatan
khasnya dikulit kami.
SUDAH
BERADA DIPUNCAK!
“karena
hasil tidak akan menghianati proses...” –tetypermana-
Beberapa
pertanyaan menyeruat dibenak penulis, akan nama Gunung Sepikul ini.. sembari
istirahat sambil menikmati pemandangan diatas bebatuan dan juga luas hijau
sawah Sukoharjo ini, ternyata ada sejarah yang menyeruat mengenai penamaan
Gunung Sepikul yang umumnya berbentuk bongkahan batu-batuan yang menjulang
tinggi dan tidak ada keaktifan seperti gunung pada umumnya.
Masih
ingat cerita legenda berdirinya Candi Prambanan di Jogja?
Ternyata
cerita ini ada kaitannya dengan Gunung Sepikul yang ada didesa Gentan kecamatan
Bulu Kabupaten Sukoharjo. Gunung ini berada dikawasan wisata batu seribu dan
konon batu ini dipercaya sebagai bahan pembuatan Candi Prambanan dan ketika
Bandung Bondowoso gagal, ia meninggalkan begitu saja tumpukan batu tersebut
hingga menjadi dikenal dengan gunung sepikul ini. Warga menyebutnya Gunung
Sepikul karena posisi gunung tersebut saling bersebelahan dan sama tinggi
sehingga seperti barang yang siap dipikul. Pada sekitar akhir 80-an, kawasan
gunung ini pernah dipakai sebagai lokasi syuting sinetron Wiro Sableng yang
juga merekrut warga sekitar untuk ikut terlibat sebagai pemain figurnya!
Terik matahari yang menyengat
menunjukkan pukul 11.00 siang, sudah menjadi pertanda kami untuk segera turun
dan melanjutkan perjalanan selanjutnya. Kami kembali memacu sepeda motor menuju
air terjun Krajan, atau dikenal dengan curug Krajan terletak dipegunungan
Bronggang, Krajan, Weru, Sukoharjo berada sekitar 30 km dari kota Sukoharjo.
Perjalanan kami terhenti sejenak, ketika melihat bunga yang dikelilingi
beraneka macam kupu-kupu ini, kami sempat ternganga karena bunga yang dibiarkan
tumbuh ini terletak disepetak sawah. Kami langsung menyempatkan untuk
mengabadikan moment ini dengan tidak
merusak sawah warga.
Sejenak
menikmati, kami langsung melanjutkan perjalanan sesuai dengan tujuan kami.
Rerumputan membentang, pepohonan nampak gagah menantang langit dan juga
kemericik air sungai menjadi pertanda tujuan perjalanan kami. Kali ini,
terdapat tempat penitipan motor, yang akhirnya kami merasa aman untuk
menitipkan motor, berbeda dengan perjalanan sebelumnya.
Menelusuri lagi !
Sekitar
400 meter dari arah tempat penitipan motor, kembali lagi kami menelusuri.. kian
dekat kian terdengar suara gemericik menggoda, membuat rasa penasaran kian menggebu.
Setelah berhasil mengalahkan jalan setapak yang semakin naik nan terjal, tiba lah kami menuju surga tersembunyi bernama curug Krajan itu
mengobati lelah.
Curug
Krajan ini, nampak gagah setinggi kurang
lebih enam meter, terdapat dua air terjun yakni sisi barat dan sisi timur,
alirannya tak terpusat disatu bagian tetapi memanjang mengikuti bibir tebing.
Daya tarik kaum muda!
Gemericik
curug Krajan ini menambah lengkap karena banyaknya pengunjung yang kala itu
menikmati liburan bersama.
Disudut
lain, pengunjung sibuk mengabadikan moment
bersama dengan orang terkasih dan juga keluarga yang sengaja mengambil latar
air terjun curug. Kami sempat menanyakan perihal air terjun curug Krajan ini,
yang masuk wilayah Gunung Kidul dan dapat diakses dari desa Bronggang.
“Kesempatan berharga bagi pengunjung, karena air terjun Krajan ini lebih indah
bila musim penghujan” tutur salah satu petugas parkir setempat. Kesempatan berharga lagi, ketika
kami berhasil berada dipuncak Curug Krajan ini, sembari menikmati dingin nan
sejuknya curug ini, yang sebelumnya kami berada diketinggian Gunung Sepikul
yang begitu panas, akhirnya terbayarkan sudah kenikmatan kota Sukoharjo MAKMUR!
Sukoharjo kota kecil yang menyimpan
banyak potensi wisata keren ini butuh sedikit polesan dari pemerintah untuk
mengembangkan potensi yang ada agar banyak dikunjungi traveller. Modal
keindahan alam sudah terpenuhi hanya peningkatan kualitas saja yang perlu
diperbarui
0 komentar:
Posting Komentar
[ terimakasih, sudah membaca seikat kalimat...]