5 Days OF WAR *Jurnalis* Tugas 2 Profesi Jurnalistik


RESENSI FILM 5 DAYS OF WAR
dengan mengkaitkan Kode Etik Jurnalistik dan sembilan elemen Jurnalistik.


Thomas Anders (Rupert Friend) seorang jurnalis asal Amerika Serikat berada dalam perjalanan, bersama temannya Miriam (Heather Graham), yang juga seorang jurnalis dan sahabat baiknya Sebastian Ganz (Richard Coyle) menuju markas gerilyawan di Irak yang menjanjikan wawancara ekslusif dengan mereka terkait perang yang sedang terjadi di Irak. Ternyata undangan tersebut merupakan perangkap, Thomas dan teman-temannya yang sama sekali tidak bersenjata menerima serangan tanpa ampun dari gerilyawan, beberapa dari mereka ada yang tertembak. Kemudian tentara perdamaian asal Georgia yang dipimpin kapten Rezo Avaliani (Johnathon Schaech) menyelamatkan mereka. Namun naas bagi Miriam, kekasih Anders itu harus meninggal karena menerima tembakan di kepalanya.
*****
Setelah tragedi di Irak, Anders berusaha melupakan bayang-bayang Miriam yang meninggal tepat di depan matanya. Atas dasar itu Anders menerima tawaran untuk meliput berita perang yang sedang terjadi Tbilisi, Georgia bersama rekannya, Ganz. Saat mereka ingin menyeberang ke daerah Ossetia Selatan, mereka berhenti sejenak di desa Vaziani untuk bertemu penghubung mereka. Namun ternyata tentara Rusia membombardir desa kecil tersebut hingga menyebabkan banyak korban berjatuhan. Anders dan Ganz kemudian melarikan korban luka ke rumah sakit di kota Georgia, Gori.
Anders berhasil sampai disana atas bantuan salah satu korban yang berhasil selamat, Tatia (Emmanuelle Chriqui). Tatia yang berprofesi sebagai guru ini merupakan salah satu korban yang bisa berbahasa Inggris, dan setelah membantu Anders mengantarkan para korban ke rumah sakit ia berniat untuk mencari ayah dan kakak perempuannya yang masih terpisah saat serangan Rusia di desa Vaziani. Ganz merasa ini sebagai ide cerita yang bagus agar berita mereka mau disiarkan mendesak Anders untuk membawa Tatia, meski pada awalnya Anders menolak karena tidak ingin kejadian Miriam terjadi pada Tatia, namun pada akhirnya ia setuju dengan usulan rekannya tersebut.
Saat itu, berita perang tidak dapat disiarkan karena propaganda yang dilakukan oleh presiden Rusia dan dunia sedang teralihkan oleh Olimpiade Cina. Maka Anders, Ganz dan Tatia pergi menuju zona perang untuk mencari ayah dan saudarinya. Akhirnya Tatia berhasil bertemu dengan keluarganya, namun saat itu juga tentara yang dipimpin oleh Kolonel Demidov (Rade Serbedjiza) dan tentara bayarannya, Daniil (Mikko Nousiainen) menyerang. Mereka berhasil bersembunyi dari serangan Kolonel Demidov, lebih dari itu, kamera Ganz berhasil merekam tindakan Daniil yang membantai dan menjarah penduduk desa tersebut. Namun sayangnya, mereka tidak berhasil melarikan diri, Anders, Ganz, Tatia dan keluarganya ditangkap.

Kolonel Demidov yang mengetahui bahwa Anders dan Ganz merupakan wartawan kemudian mengingkan kartu memori (memory card) dimana video pembantaian yang dilakukan Daniil terekam, ia mendapatkan informasi ini dari ayah Tatia. Meski sudah menggeledah, namun kartu memori tersebut tidak dapat ditemukan. Disaat Ganz akan disiksa oleh Daniil untuk mengatakan dimana kartu memori tersebut disimpan, tentara Georgia yang dipimpin oleh kapten Rezo Aviani datang menyelamatkan mereka. Mereka berhasil melarikan diri, namun Tatia meninggalkan ayahnya yang ia anggap tidak bisa dipercaya.

Saat melarikan diri, Anders terlebih dahulu mengambil kartu memori yang dikubur Ganz ditempat mereka ditangkap oleh tentara Daniil. Saat akan melarikan diri, saudari Tatia tewas ditembak oleh Daniil. Ayahnya yang tertinggal sendiri merasa menyesal telah memberitahukan keberadaan kartu memori itu kepada musuh mereka.
Disaat mereka unit Aviani akan kembali ke kota Gori untuk mempertahankan kota. President Georgia, Saakashvilli (Andy Garcia) menyatakan gencatan senjata sepihak karena negara-negara di dunia tidak mau mendengarkan permintaannya untuk membantu Georgia sebagai negara yang merdeka. Merasa kecewa dengan keputusan presidennya, Aviani dan unitnya bergerak sendiri menuju kota Gori yang sedang dibombardir tentara Rusia. Anders, Ganz dan Tatia mengikuti juga karena mereka membutuhkan stasiun satelit di kota Gori untuk menyiarkan rekaman pembantaian yang dilakukan tentara Rusia kepada dunia. Anders dan Ganz pergi menuju mobil Dutchman, sementara Tatia ditinggalkan disebuah gereja demi keselamatannya.
Malang ternyata, stasiun siaran di Gori ternyata tidak bisa digunakan. Mengetahui hal tersebut mereka bergegas untuk meninggalkan kota tersebut. Dalam perjalan mereka bertemu dengan rekan sesama jurnalis, Dutchman (Val Kilmer). Dutchman memiliki satelit pemancar yang dipasang pada mobilnya dan bisa digunakan untuk menyebarkan video rekaman pembataian tersebut di internet. Ketika sedang mengunduh video tersebut, helikopter Rusia berhasil menghancurkan mobil, namun Ganz berhasil menyelamatkan kartu memorinya. Serangan dari helikopter Rusia menewaskan Duthcman dan seluruh rekannya, sementara Ganz mengalami luka yang parah pada bagian kakinya hingga tidak bisa berjalan. Ganz memberikan kartu memori itu kepada Anders dan menyuruhnya pergi menyelamatkan diri. Anders pun pergi ke gereja untuk menemui Tatia, namun ternyata Daniil sudah sampai disitu terlebih dahulu dan menculik Tatia. Daniil mengingkan pertukaran antara Tatia dengan kartu memori. Merasa perlu meyelamatkan Tatia, Anders pun pergi sendirian menemui Daniil yang menyandera Tatia di tengah kota Gori, tanpa senjata apapun selain kebenaran.

*****
Review film 5 Days Of War
Membuat film yang ada kaitannya dengan perang antara dua negara memang sangatlah krusial. Apalagi jika film tersebut menggunakan satu sudut pandang yang memberatkan salah satu pihak. Itulah yang terjadi di film ini. Perang yang terjadi antara Georgia-Rusia terjadi akibat pemertahanan wilayah masing-masing (Rusia datang untuk membantu Ossetia Utara lepas dari Georgia), dan ketika itu hanya dilihat dari sudut pandang Georgia, tentunya pihak lainnya akan terlihat sebagai pihak yang bersalah.
Film ini dinilai sebagai media propaganda Georgia untuk menunjukkan bahwa the actual evil is Russia. Pembuatan dan pendanaan film ini mendapat campur tangan dari pemerintah Georgia. Walaupun presiden Georgia, Mikheil Saakashvili, menyatakan dengan tegas bahwa pemerintah Georgia tidak ikut campur dalam pendaan film ini, sang produser mengatakan hal yang sebaliknya. Bahkan sebuah media massa Georgia menyatakan bahwa film ini didanai oleh Koba Nakopia, seorang anggota parlemen dari partai Pergerakan Persatuan Nasional, yang merupakan partai dari Presiden Saakashvili. Film ini dibuat dengan total bujet sebesar US$12 juta.
Film ini memiliki kualitas rata-rata dengan penampilan yang cukup baik dari sang pemeran utama, Rupert Friend. Akting pemain lainnya bisa dibilang average karena kebanyakan dari mereka tidak mendapatkan pengembangan karakter yang cukup luas. Sebagai film action bahkan film perang, film ini tidak menyajikan aksi yang “wah” yang membuat penonton merasa film ini tidak seseru judulnya yang membawa embel-embel “war”.
Jika dikaitkan dengan beberapa elemen jurnalisme dan kode etik jurnalistik, tentu banyak kaitannya. Misalnya peran Anders dalam mempertahankan kartu memorinya sangatlah kuat meski, terkadang nyawa taruhannya. Anders dan Ganz sudah termasuk dalam wartawan yang professional karena kewajibannya atau profesinya menjadi jurnalis mencari kebenaran dalam peperangan tersebut, serta sebagai jurnalis merupakan loyalitas utama adalah kepada warga Negara yang perlu perdamaian dalam peperangan tersebut. Dalam Sembilan elemen jurnalisme kaitannya film 5 days of war ini, mencakup semuanya diantaranya sebagai berikut: 1) kewajiban utama jurnalisme mencari kebenaran, 2) loyalitas utama jurnalisme adalah warga Negara, 3) esensi jurnalisme adalah disiplin verifikall, 4) jurnalisme harus menjaga independensi dari objek liputannya, 5) jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau indenpenden kekuasaab, 6) jurnalis harus member forum, 7) jurnalis harus membuat hal penting menjadi relevan, 8) jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional dan 9) jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani personalnya.
Sedangkan dalam kode etik jurnalistik dalam film ini, Anders dan Ganz dalam meliput berita sangat komprehensif atau menyeluruh, tidak memfitnah, membuktikan kebenaran, menghormati privasi misalnya privasi Tatia yang kehilangan keluarganya tidak menginginkan untuk diwawancarai termasuk menghormati narasumber untuk memberikan latar belakang, off the record atau embargo, Anders dan Ganz sebagai jurnalis tidak menyembunyikan praktik-praktik yang tidak etis dikalangan media, namun Anders dan Ganz menjaga liputannya dengan sebaik mungkin.
Anders dan Ganz dalam meliput perang menggunakan cara yang etis dan professional untuk memperoleh foto atau kebenaran akan kejamnya peperangan tersebut, Anders dan Ganz juga tidak menyembunyikan informasi yang penting terlebih berkaitan dengan kepentingan publik antar dua Negara. Pada akhirnya, peperangan tersebut telah usai, karena  keteguhan Anders dan Ganz mempertahankan bukti-bukti liputannya untuk disiarkan atau diserahkan ke komnas HAM dunia melalui tangan gadis kecil yang ditemui Anders di gereja.


0 komentar:

Posting Komentar

[ terimakasih, sudah membaca seikat kalimat...]